Lapas Permisan Nusakambangan Turut Majukan Batik Nasional

    Lapas Permisan Nusakambangan Turut Majukan Batik Nasional
    Humas vermis 1908

    Cilacap - Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah ikut memajukan Batik Nasional, Minggu (2/10).

    Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Permisan menghasilkan produk batik tulis, cap dan printing kombinasi. Dengan begitu kaya dengan motif batiknya yang indah dan penuh makna. Salah satu motif batik Wijayakusuma.

    Motif batik khas Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah ini populer di kalangan kemenkumham Kanwil Jawa Tengah ini berkat bentuknya dan perpaduan warnanya yang unik. Di tangan WBP para perajin batik, beragam kreatifitas warna-warna lahir dari motif batik Wijayakusuma ini.

    Selain warna dan bentuknya yang menarik, motif batik Wijayakusuma ini memiliki kekuatan magis di baliknya. Untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober,  kamu perlu mengetahui makna di balik motif Wijayakusuma. Berikut, penjelasan selengkapnya.

    Pada tahun 2022 ini Batik Nusakambangan kembali memamerkan motif terbarunya yaitu “Wijayakusuma Nusakambangan”. Filosofi yang terkandung dalam batik ini yaitu penguripan atau dalam bahasa Indonesia berarti penghidupan. Mardi Santoso, Kalapas Permisan Nusakambangan menjelaskan bahwa batik ini dibuat dengan harapan pemakainya dapat memiliki kehidupan yang indah dan mempunyai kedudukan yang disegani oleh masyarakat.

    “Jadi Wijayakusuma itu diartikan sesuatu yang berwibawa sekaligus menyejukkan, ” papar Mardi Santoso.

    Lebih lanjut Mardi Santoso menjelaskan Secara etimologi, wijayakusuma berasal dari dua kata yaitu wijaya dan kusuma. Dalam bahasa Jawa Kuno wijaya berarti kemenangan/keberhasilan sedangkan kusuma berarti bunga. Bunga wijayakusuma identik dengan tradisi penobatan raja-raja Jawa. Bagi kerajaan-kerajaan Jawa dulu, bunga wijayakusuma merupakan simbol dewa pemelihara. 

    Oleh karena itu raja yang baru dilantik biasanya akan mendapatkan bunga wijayakusuma sebagai pengingat supaya memelihara dan mengayomi rakyatnya dengan baik.

    "Karena peranan yang cukup signifikan dalam kebudayaan Jawa serta nilai-nilai luhur yg ada di dalamnya inilah yang menjadi inspirasi terciptanya batik "Wijayakusuma Nusakambangan", pungkas Mardi Santoso.

    batik kanwil kemenkumham jawa tengah wijayakusuma lapas permisan nusakambangan
    Chandra Putra

    Chandra Putra

    Artikel Sebelumnya

    Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD...

    Artikel Berikutnya

    2022 Land Rover Defender - Capable and Utility

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polresta Cirebon Gelar Doa Bersama dan Yasinan Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024
    Kapolresta Mataram Ikuti Anev Mingguan Program Beyond Trust Presisi TW. IV tahun 2024 Via Zoom Meeting
    Polres Sukabumi Dukung Ketahanan Pangan Melalui panen Sayuran di Polsek Caringin
    Tebar Benih Ikan Nila, Polres Sukabumi Dukung Ketahanan Pangan Prgram Presiden RI
    Jelang Penyoblosan Pilkada, Wakapolda Jambi Keliling Ceking Kesiapan Personel

    Ikuti Kami